Presiden Joko Widodo (Joko Widodo) terlihat ketakutan saat imigrasi Australia membuka data pribadi mantan Wali Kota Solo itu.
"Ini membuat kita jeli untuk melakukan analisis, bila kemudian terbukti
bahwa nama ayah ibunya berdasarkan dokumen yang dibocorkan oleh
Australia berbeda dengan nama orang tuanya yang selama ini diketahui
maka itu berarti bahwa Jokowi secara sadar dan sengaja telah memalsukan
jati dirinya," kata pengamat politik dari Renaissance Foundation, Amir
Hamzah, kepada Publicapos.com, Kamis (2/4).
Menurut Amir, kalau Jokowi melakukan kebohongan publik terhadap
identitas dirinya berarti mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah
melanggar konstitusi.
"Terhadap indikasi fakta seperti ini maka pertanyaannya terpulang kepada
MPR RI apakah lembaga negara ini sudah punya nyali untuk melengserkan
Jokowi," paparnya.
Selain itu, kata Amir, imigrasi Australia membuka data pribadi Jokowi
karena negara Kanguru tersebut melihat kader PDIP itu merasa pintar
dalam berdiplomasi termasuk dengan negara tetangga.
EmoticonEmoticon