Social media kini menjadi salah satu medan pelatihan bagi intelejen
dalam Propaganda yang bersifat provokasi dan agitasi, bahkan menggiring
opini ‘bawah sadar’ para penggiat social media
Bermain tataran Issu, propaganda, hingga fitnah sistematis memberi
efek test the water ke publik, mengenai situasi dan kondisi politik
nasional
Pengamat Intelejen Sofjan Lubis memberikan pendapatnya; Social media
kini telah menjadi medan ‘pertempuran’ antar faksi di dalam intelejen
itu sendiri, dengan topeng topeng anonim yang banyak bertebaran, memilih
sikap dukungan dan antipati untuk menciptakan banyak kubu
Bagaimana suatu issu di olah dan digiring sesuai pesanan melalui
ratusan akun akun anonim, peran di social media kini menjadi bagian
operasi intelejen, mampu mengendalikan pola pikir masyarakat dengan
opini opini yang sudah disiapkan
Perbedaan arah ‘perjuangan’ dari faksi faksi di intelejen, membuat
social media menjadi salah satu ajang ‘pertempuran’ saling menjatuhkan
dan menaklukan
Dan situasi menuju pemilihan Gubernur dan Presiden saat ini, adalah masa yang
tepat untuk terjadinya perang opini antara ratusan akun akun intelejen
dengan infiltrasi pemikiran dan aksi penggiringan
Tinggal para penggiat social media kini pandai melihat, apakah saat
ini ikut terjebak dan terseret ‘perang’ antara faksi faksi intelejen di
social media
Adityawarman @aditnamasaya
EmoticonEmoticon