Jakarta- Program tax Amnesty atau pengampunan pajak kini
pelaksanaannya telah masuk gelombang periode ke dua, namun banyak
pengamat yang meragukan data hasil tax amnesty periode pertama yang
berakhir 30 Spetember 2016 kemarin
Salah satu Saksi Ahli yang dihadirkan adalah Pengamat Ekonomi dari
Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamudin Daeng. Dalam
penjabarannya, Salamudin menyebut pencapaian uang tebusan tax amnesty dinilai sebagai sebuah kebohongan.
“Hingga 25 September, uang tebusan sudah Rp41,74 triliun, sungguh
luar biasa, bagaimana tidak? jika uang hasil tax amnesty tahap pertama
dengan denda 2 persen maka nilai aset telah mencapai Rp2.087 triliun,”
kata dia dalam sidang, Rabu (28/9/2016).
Dia mengaku ragu dengan hasil penghitungan tersebut. Menurutnya,
pencapaian dana tebusan ini seperti sulap karena bisa dikumpulkan
pemerintah dalam waktu singkat.
“Bagaimana mungkin pemerintah langsung bisa mendapatkan pemasukan yang begitu besar dari tax amnesty dengan bim salabim adakadabra, ini sungguh patut dicurigai sebagai kebohongan,” jelasnya.
“Jangan-jangan antara yang tertulis dengan isi kantong pemerintah
yang sebenarnya berbeda satu dengan lainnya,” tukas dia seperti dilansir
media okezone.com
Keraguan atas hasil data Tax Amnesty periode pertama adalah kebijakan
utang luar negeri yang terbaru sebesar 20 triliun, kemana hasil tax
amnesty yang dihasilkan? mengapa pemerintah terus lakukan kebijakan
utang baru?
Sepertinya ada yang tidak nyambung antara data pemasukkan dana dari hasil tax amnesty dengan kebijakan utang baru
Apakah Tax Amnesty hanya bagian pencitraan data ekonomi semata, dan
menyelamatkan kepentingan konglomerat hitam yang selama ini tidak patuh
bayar pajak?
Banyak pertanyaan yang timbul antara tax Amnesty dan kondisi ekonomi
Indonesia saat ini, seolah membenarkan benang yang kusut, bagian mana
yang terlebih dahulu di benarkan, dan apakah bagian yang terlebih dulu
dibenarkan itu bisa menyelamatkan menjadi benang yang lurus kembali,
ataukah malah menmbah kusut dari persoalan ekonomi yang sudah ada
Adityawarman @aditnamasaya
EmoticonEmoticon