Pemimpin partai komunis China biasa memainkan taktik perang psikologis dengan mengedepankan taktik mempermainkan pikiran manusia atau rakyatnya sendiri
Pemimpin Komunis China biasa menggunkan pencitraan dengan membangun logika terbalik, pemimpin yang merakyat tetapi memimpin dengan tangan besi, artinya selalu tampil sederhana tetapi aslinya adalah pemimpin otoriter kekuasaan
Dan pemimpin komunis menggunakan taktik perang psikologis ini untuk melemahkan lawan politiknya, termasuk melemahkan daya kritis rakyatnya; dengan jualan tipuan tipuan penampilan atau gimmick dalam politik pencitraan
Bagaimana membangun kebencian atau perlawanan kalau sang pemimpin ternyata berpenampilan layaknya manusia yang merakyat dan ‘ndeso’ alias seolah hidup dengan rakyatnya; padahal itu semata ‘tampilan’ yang sengaja dipasang pada sang pemimpin untuk perang psikologis
Pemimpin dengan pencitraan adalah pemimpin yang memainkan citra nya untuk membungkam lawan politik termasuk melemahkan daya kritis rakyatnya
Tampil sederhana tetapi kenyataanya memimpin penuh penipuan dan kebohongan kebohongan seperti manipulasi karakter sebenarnya, dan pada perang psikologis yang menjadi tunggangan utama adalah media informasi
Bagaimana cara melemahkan kritikan kritikan dan perlawanan atas ketidaksukaan karena dipimpin oleh sang pemimpin pencitraan, ibarat dibenturkan oleh banyak hal yang mempengaruhi perasaan
Lebih baik melawan setan sekalian, dibandingkan melawan yang aslinya setan tetapi berbaju layaknya malaikat, karena sebelum perlawanan terjadi, akan banyak opini opini yang menyeret perasaan (permainan psikologis), rakyat dibuat lelah oleh begitu banyak suguhan kegaduhan sehingga akhirnya melempem dan impoten daya kritisnya
Perang psikologis biasa bermain pada tataran perasaan dan pikiran subjektif manusia hingga bertujuan untuk melemahkan kekuatan dan kegarangan manusia sebagai objeknya, seolah sebelum berperang; setiap manusia didalamnya dibuat begitu banyak delimatis atau kebingungan hingga akhirnya timbullah ketakutan ketakutan bergerak untuk melawan dan bicara
Operasi psikologis dalam perang politik dianggap menjadi faktor yang menentukan untuk memengaruhi target sistem tata nilai pemirsa, sistem kepercayaan, emosi, motif, pemikiran, dan perilaku. Sasaran (pemirsa) dalam operasi psikologis bisa jadi pemerintah, organisasi, kelompok, dan individu dengan menggunakan teknologi informasi dalam memperkuat sikap dan perilaku, sasaran bisa jadi pemula atau kadang-kadang kombinasi.
Dan taktik perang psikologis biasa dimainkan oleh negara dengan paham komunis alias negara dengan partai ideologis seperti China, rakyat dibuat layaknya zombie zombie yang harus ditaklukan dan disuguhkan pencitraan dan kegaduhan
Dan di China hal ini berhasil, membangun sosok seperti pemimpin Mao, yang dibuat kesan merakyat namun aslinya bertangan besi dan kejam kepada musuh politiknya termasuk rakyatnya sendiri
Adityawarman @aditnamasaya
EmoticonEmoticon