Cerita tentang Cyronium Awal mula Cyronium adalah tahun 2016 ketika kami sedang di Lembang Bandung, sedang acara Millionaire Mindset Bootcamp angkatan ke 2. Waktu itu sore hari menjelang malam. Pembicaraan muncul saat kami sedang ngobrol santai di sela-sela coffee break acara bootcamp tersebut.
Dari obrolan ringan tersebut, muncullah sebuah pertanyaan sederhana, yang membutuhkan yang belum bisa kami temukan saat itu. Pertanyaannya adalah: "Bagaimana platform yang bermanfaat untuk berinvestasi yang menggunakan teknologi canggih, yang dapat berinvestasi kemudian dapat berdampak luas bagi masyarakat Indonesia, terutama berdampak positif bagi pebisnis UKM?
Kemudian, selang beberapa bulan, jawaban saat kami dipertemukan dengan Mas Avesena Reza. Senior Software Engineer dari IBM (International Business Machines Corporation), salah satu perusahaan besar di Amerika Serikat yang memproduksi dan menjual perangkat lunak dalam 2 tahun terakhir, ia berulang kali mendapat penghargaan sebagai insinyur terbaik di perusahaan tersebut.
Mas Avesena Reza kemudian menjelaskan kepada kami tentang teknologi blockchain yang bisa menjadi solusi. Trusted Open Ledger.
Pak Mardigu pernah berbicara pada tim, saat akan ada teknologi yang mengubah tatanan ekonomi ter-sentralisasi. Teknologi yang digunakan keaslian / keabsahan hal yang bisa dipantau oleh setiap orang. Dan tidak bisa lagi dimanipulasi segelintir orang. Semua lebih adil dan transparan. Tapi mungkin hadirnya teknologi ini masih langka tahun lagi. Begitu Pak Mardigu pernah bilang.
Kami tersadar, saat Mas Avesena Reza bercerita, "the time is now" teknologi itu sudah datang Sekarang.
Darī pertemuan itu, mulailah kami mengonsep ide awal mula lahirnya Cyronium. Bagaimana program ini mengubah Cyronium itu menjadi investasi yang aman. Sekaligus potensi biaya tinggi. Muncullah 3 poin utama konsep Cyronium
Dari obrolan ringan tersebut, muncullah sebuah pertanyaan sederhana, yang membutuhkan yang belum bisa kami temukan saat itu. Pertanyaannya adalah: "Bagaimana platform yang bermanfaat untuk berinvestasi yang menggunakan teknologi canggih, yang dapat berinvestasi kemudian dapat berdampak luas bagi masyarakat Indonesia, terutama berdampak positif bagi pebisnis UKM?
Kemudian, selang beberapa bulan, jawaban saat kami dipertemukan dengan Mas Avesena Reza. Senior Software Engineer dari IBM (International Business Machines Corporation), salah satu perusahaan besar di Amerika Serikat yang memproduksi dan menjual perangkat lunak dalam 2 tahun terakhir, ia berulang kali mendapat penghargaan sebagai insinyur terbaik di perusahaan tersebut.
Mas Avesena Reza kemudian menjelaskan kepada kami tentang teknologi blockchain yang bisa menjadi solusi. Trusted Open Ledger.
Pak Mardigu pernah berbicara pada tim, saat akan ada teknologi yang mengubah tatanan ekonomi ter-sentralisasi. Teknologi yang digunakan keaslian / keabsahan hal yang bisa dipantau oleh setiap orang. Dan tidak bisa lagi dimanipulasi segelintir orang. Semua lebih adil dan transparan. Tapi mungkin hadirnya teknologi ini masih langka tahun lagi. Begitu Pak Mardigu pernah bilang.
Kami tersadar, saat Mas Avesena Reza bercerita, "the time is now" teknologi itu sudah datang Sekarang.
Darī pertemuan itu, mulailah kami mengonsep ide awal mula lahirnya Cyronium. Bagaimana program ini mengubah Cyronium itu menjadi investasi yang aman. Sekaligus potensi biaya tinggi. Muncullah 3 poin utama konsep Cyronium
- Emas yang menjamin 1/3% nilai Cyronium, Agar investasi tidak akan turun sampai ke nihil
- Teknologi Blockchain: agar transparan dan tidak dapat dimanipulasi
- Masa depan proyek Cyronium: Agar dapat mendatangkan keuntungan nyata
Itulah awal mula konsep Cyronium kami rumuskan. Nah, sebelum lebih lanjut kita bahas tentang Cyronium, izinkan kami memperkenalkan pendiri Cyronium sejenak. Berikut Ceritanya :
"Selamat datang di keluarga Cyronium. Nama saya Mardigu Wowiek Prasantyo "
Saya memasuki bisnis blockchain ini dengan latar belakang yang sama Orangtua saya adalah tentara. Pensiun pangkatnya kapten Dengan pangkat kapten, seberapa besar sih peluang anak bisa kuliah? Bi sa berpendidikan?
Tapí waktu kecil, saya memiliki cita-cita. Di saku celana saya mencampur SD kelas dua, ada foto Gedung Putih (Gedung Putih) Amerika Serikat. Foto yang saya dapatkan dari majalah, saya gunting dan saya masukan ke dalam saku celana.
Dari saya SD di Palembang, kemudian SMP di Balikpapan, lalu SMA di Bulungan Jakarta teman-teman saya banyak yang sinis dan mengatakan "Apa ini (foto gedung putih) ? Mau
sekolah di sana? ". Anak dusun, TV nggak punya. Apa-apa nggak punya. Itu dari dulu dibilang tidak mungkin sama teman-teman saya. Tidak mungkin bisa sekolah ke Amerika.
Nah, kompilasi saya sekolah di Jakarta kelas 2 SMA di Bulungan Kebayoran Baru, setiap hari jika pulang sekolah saya naik bus lewat kantor Depdikbud (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
Suatu hari, ada pengumuman sekolah ke luar negeri jamannya pak Habibie dulu. Yang melamar waktu itu adalah yang terbaik, dari yang nilainya 9, 10, 9, 10, daftar semua ke Depdikbud. Ingin sekolah di luar negeri, seperti di Jerman, di Belanda.
Saya ikut mendaftar juga. Awalnya ditolak karena waktu itu dibukanya kuliah di Eropa, sementara saya ingin sekolah di Amerika sejak kecil. surat datang ke rumah. Dulu tidak ada whatsapp, tidak ada email. Di surat itu saya diminta untuk menghadap ke Depdikbud. Dan saya langsung dikasih tahu oleh petugas Depdikbud bahwa saya akan berangkat ke Amerika Serikat. mula saya bisa kuliah di Amerika, yang mana itu menjadi momen yang sangat penting saya sekarang ini.
Waktu sekolah di Amerika, saya kuliah S1 dengan studi Psikologi Bisnis. Kemudian saya melanjutkan sekolah Master dengan mengambil Criminal Pidana dan penyelidik Forensik Nah, disinilah saya kenal dengan dunia inteligent. Disertasi saya saat ini adalah Seribu Wajah Terorisme.
Saya belajar banyak soat itu. Dalam dunia terorisme, ada beberapa macam jenisnya. Ada terorisme politik. Ada terorisme untuk mengubah sistem negara. Ada terorisme yang digunakan oleh negara untuk menanggulangi negara. Ada juga terorisme yang dibuat oleh negara untuk menyerang negaranya sendiri.
Singkat cerita, saya kembali ke Indonesia. Saya bertemu dengan endorser-endorser saya, senior-senior saya di dunia inteligent. Mereka berkata, "Ini orang salah shek. Siapa yang nyekolahin dia?", Mereka melihat bahwa saya ini 'mbangkang. Bagaimana tidak, karena dulu tahun 1991, siapa sponsor negara terorisme di Indonesia? Hanya pak Suharto, kan kan? Kalau kita bekerja menjadi intelijen, ini tugasnya berarti kan meng-intel-i pak Harto. Benar tidak? Tidak lama, saya dicopot ikatan dinasnya. "Jangan biarkan dia kerja," kata senior saya. Jadi tidak suka, "Alhamdulillah" saya bilang. Kalau tidak, bisa 10 tahun saya di ikatan dinas. Kalau sahabat saya mau tulisan saya, itu memang dari dulu saya sudah banyak tidak setujunya.
Setelah itu, akhirnya saya masuk di dunia perbankan, di bidang perbendaharaan, pada tahun 1991. Portofolionya di sektor ril tidak bisa jalan, masuklah di paper war. Masuk ke saham, masuk ke pasar saham, pasar bunga, investasi portofolio perbankan Banyak sekali. Di sinilah saya cukup banyak belajar dan mengerti portofolio Investasi.
Kemudían, entrepreneurshipnya saya muncul tahun 1994 Saya membuat usaha sendiri di tahun tersebut, bidang investasi perbankan. Klien saya adalah bank-bank besar di Indonesia. Semakin terjun ke dunia perbankan, saya semakin mengerti investasi portofolio. Saya juga belajar banyak tentang peredaran uang.
Nah, mungkin sebagian dari sahabat lebih suka terjun di sektor ril, bukan investasi. Tapi, tahukan teman, kalau 95% uang yang ada di sektor non rill? Ini adalah salah satu alasan kuat yang menjadi pemicu bahwa kita harus bergerak banyak di sektor non ril. Kita harus menciptakan platform investasi yang modern. Lalu, apa yang kita lakukan selanjutnya? Kembali ke pertemuan dengan Top Engineer dari IBM tadi, kami bangun Cyronium bersama-sama menggunakan teknologi blockchain, yang kini hadir di hadapan Anda.
Selamat datang di keluarga besar Cyronium.
Baca Juga : 5 advisor international bergabung di Cyronium
EmoticonEmoticon